Hunian

Situasi di hunian sementara, perempuan dan laki–laki dengan disabilitas perlu dipertimbangkan, karena banyak dari mereka juga berada di hunian ini. Prioritaskan keamanan, aksesibilitas dan akses ke layanan, dan cari shelter alternatif bagi orang dengan disabilitas baik perempuan dan laki – laki, serta kelompok yang paling berisiko lainnya ketika membangun, sementara itu bangun jaingan pendukung.

Memperbaiki hunian sementara:

  • Identifikasi dimana orang dengan disabilitas tinggal, berikan perhatian khusus dimana perempuan dan anak – anak terisolasi berada;
  • Untuk perencanaan yang optimal, bergabunglah dengan orang-orang berbagai jenis disabilitas di berbagai hunian. Hal ini akan membantu identifikasi hambatan dan memahami sikap komunitas. Hasilnya akan membantu untuk merencanakan intervensi dalam penyediaan hunian, contoh:
    • Akses ke fasilitas WASH;
    • Kampanye kepedulian;
    • Bantu daya yang melibatkan orang dengan disabilitas
    • Perbarui jalur atau hilangkan hambatan lain di sepanjang rute jalan untuk memudahkan pengguna kursi roda (contoh pegangan tangan sederhana dapat dibuat dari tali atau bambu).
    • Tingkatkan pencahayaan dan ketentuan keamanan umum, dll.
  • Konsultasi dengan orang dengan disabilitas yang tinggal di lokasi yang tidak dapat diakses untuk kemungkinan relokasi ke tempat yang berbeda atau shelter alternatif diluar hunian. Cegah pemisahan orang dengan disabilitas dari lingkungan pendukungnya, terutama perempuan, anak-anak terisolasi dan mereka dengan disabilitas intelektual atau psikososial.
Fasilitas toilet diakses oleh jalan setapak dan jalur landai menuju pintu masuk
© Handicap International.
Sources
IFRC, CBM and Handicap International. All Under One Roof. Disability-inclusive shelter and settlements in emergencies, IFRC 2015.
Handicap International. How to build an accessible environment in developing countries. Manual no 1. Introduction and Accessibility Standards. Cambodia, 2008
Top of page