Nilai bantuan tunai

Orang-orang dari kelompok berisiko, khususnya penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil dan orang dengan sakit kronis, mungkin memerlukan biaya yang lebih tinggi dari rata-rata untuk memenuhi kebutuhan dasar yang sama dalam situasi bencana dan untuk pulih dari bencana.

Kiat inklusi:

  • Saat menghitung nilai bantuan tunai (analisis kesenjangan) pertimbangkan biaya tambahan yang mungkin muncul dari kebutuhan diet khusus, pengobatan untuk kondisi medis kronis atau disabilitas, kehilangan atau kerusakan alat bantu, rehabilitasi atau layanan medis reguler, kebutuhan untuk menggunakan transportasi yang aksesibel (taksi atau van) daripada menggunakan angkutan umum, dan barang-barang non-makanan tertentu yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari (seperti jenis pakaian khusus, selimut, popok dewasa, barang-barang perawatan diri, dll.).
  • Konsultasikan dengan orang-orang dari kelompok berisiko dan organisasi perwakilan mereka untuk mengidentifikasi aspek di mana biaya tambahan mungkin muncul.
  • Besuaikan nilai bantuan, berdasrkan konteksnya, untuk semua penerima bantuan tunai atau berikan nilai bantuan tunai yang lebih tinggi (jumlah isi ulang) kepada orang-orang yang memenuhi kriteria yang disepakati terkait dengan biaya tambahan, seperti disabilitas, penyakit kronis, atau kehamilan.
  • Ingatlah bahwa perhitungan Keranjang Pengeluaran Minimum (KPM), seperti yang dilakukan oleh otoritas pemerintah atau Kelompok Kerja Tunai, mungkin tidak mempertimbangkan biaya tambahan. Tingkatkan kesadaran mereka tentang kesenjangan dalam perhitungan KPM tersebut.
Sources
CBM Global, Disability Inclusive Cash Assistance, Learnings from practice in Humanitarian Response, 2021
Top of page