Uang tunai untuk bekerja

Program bantuan tunai untuk bekerja (cash for work) menawarkan kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi pada pemulihan komunitas setelah bencana dan menerima bantuan tunai untuk pemulihan dari kerugian bencana itu sendiri.

Cara membuat program cash for work lebih inklusif:

  • Jangan membuat program cash for work yang berbeda untuk orang-orang dari kelompok berisiko. Integrasikan mereka dalam program reguler sesuai dengan kemampuan mereka.
  • Mengidentifikasi bersama-sama dengan penyandang disabilitas perempuan dan laki-laki dan lansia, jenis pekerjaan apa yang harus dimasukkan dalam program dan adaptasi apa yang harus dilakukan untuk memastikan aksesibilitas dan partisipasi.
  • Identifikasi tugas pengawasan dan dukungan bagi orang-orang yang tidak dapat berpartisipasi dalam tugas kerja utama program (misalnya, pekerjaan pemantauan dan pengawasan, memberikan dukungan pengasuhan anak atau mendistribusikan makanan). Ingat: Jangan menugaskan penyandang disabilitas dan lansia untuk mendukung tugas secara acak. Tanyakan terlebih dahulu apakah mereka mampu berkontribusi pada tugas-tugas tersebut.
  • Pastikan bahwa perempuan dan laki-laki, termasuk penyandang disabilitas, dibayar dengan upah yang sama dengan peserta lain, bahkan jika melakukan kegiatan yang tidak terlalu membutuhkan kemampuan secara fisik.
  • Menganalisis dan memastikan bahwa program cash for work tidak merusak kegiatan mata pencaharian yang sudah ada yang dimiliki kelompok berisiko di masyarakat
Sources
The Cash Learning Partnership and Handicap International. As the movement for cash transfer programming advances, how can we ensure that people with disabilities are not left behind in cash transfer programming for emergencies? 2016.
IFRC, CBM and Handicap International. All Under One Roof. Disability-inclusive shelter and settlements in emergencies. IFRC. 2015.
Top of page