Jalur landai
© CBM 2015
Membangun sebuah jalur landai untuk mengatasi berbagai hambatan seperti tangga atau jalan masuk yang curam menuju bangunan, fasilitas WASH dan atau layanan lainnya, tidak membutuhkan investasi yang terlalu banyak namun membutuhkan persiapan dan perencanaan yang bagus.
Jalan yang landai dibutuhkan jika terdapat perbedaan antara permukaan tanah didalam dan diluar fasilitas yang bertujuan agar pintu masuk dapat diakses (gambar dibawah menunjukkan contoh beberapa tipe jalur landai yang berbeda tergantung keadaan dan konstruksi).
- Tingkat kemiringan yang direkomendasikan untuk sebuah jalur landai adalah 1:20 (5%). Panjang dari jalur landai tersebut seharusnya tidak kurang dari 10 meter jika kemiringannya 1:20;
- Jika secara teknis tidak memungkinkan, kemiringan dapat ditingkatkan hingga maksimal 8% (1:12). Panjang dari jalur landai harus tidak kurang dari 2 meter jika gradiennya 1:12;
- Area pendaratan harus disediakan di atas atau bawah jalur landai dengan lebar lantai minimum 150 cm x 150 cm;
- Pegangan tangan disediakan di kedua sisi dari jalur landai dengan ketinggan 70 cm dan 90 cm dari permukaan jalur landai;
- Lebar jalur landai setidaknya harus 90 cm untuk shelter pribadi dan 150 cm untuk titik kumpul atau ruang publik;
- Pelindung roda atau penopang kruk bermanfaat untuk seseorang dengan gangguan penglihatan atau mereka pengguna kruk. Terletak di tepi jalur landai yang mana hal ini membantu menuntun seseorang. Dibangun dengan sepotong kayu kecil (maksimal 1,5 cm) yang disekrup ke jalur landai.
© ADA National Network. 2015
© CBM 2015
© Handicap International. 2009
© Handicap International. 2009
Sources
CBM. Inclusive post-disaster reconstruction: Building back safe and accessible for all. 2015.
Handicap International. Guidelines for Creating Barrier-Free Emergency Shelters. Handicap international Nepal Programme. 2009.
ADA National Network. (2015). A Planning Guide for Making Temporary Events Accessible to People with Disabilities [booklet].